Senin, 02 Mei 2016

NIKMATNYA LUAR DALAM DENGAN SEBUAH "GABUS"



Khasiat Manfaat Ikan GabusIkan gabus atau "kutuk" adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar dan rawa. Sering dijuluki “ikan buruk rupa” karena kepalanya menyerupai kepala ular. Di negara Barat, ikan ini disebut snakehead, ditakuti karena merupakan pemakan daging dan sangat agresif. selain itu ada juga mitos bahwa ikan gabus adalah ikan kutukan. Yang biasa orang jawa sebut ikan "kutuk".
selain itu didaerah lain seperti di sunda haruan atau bogo , dan di betawi kocolan . Ikan gabus jenisnya beragam, di antaranya gabus biasa (haruan), kehung, kerandang, toman, dan gabus unggui.
Ikan gabus biasa atau haruan (Ophiocephalus striatus) paling sering ditemukan di pasar. Bentuknya mendekati lonjong (bulat memanjang) dengan bagian pangkal ekor pipih. Tubuh bagian punggung berwarna cokelat kehitaman dan bagian perut putih kecokelatan. Mudah ditemukan di perairan umum seperti danau, rawa, sungai, juga bisa hidup di perairan payau di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ikan gabus jenis toman (Ophiocephalus micropeltes), populer kedua setelah ikan gabus biasa. Bentuk badannya memanjang dan bulat. Mulut berukuran lebar terletak di ujung hidung.

Jenis toman muda warna tubuhnya merah, setelah dewasa menjadi hijau kebiruan ke arah ungu. Panjangnya dapat mencapai 65 cm. Hidupnya di rawa dan sungai, khususnya daerah banjir. Banyak dikonsumsi di daerah Jawa, Sumatera Selatan, dan Kalimantan.
Dilihat dari kandungan gizinya, ikan gabus tidak kalah dari ikan air tawar lain yang cukup populer, seperti ikan mas dan ikan bandeng. Kandungan gizi berbagai ikan air tawar dapat dilihat pada tabel.
Komposisi gizi per 100 gram beberapa ikan tawar dan payau
Jenis ikan
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Mineral (g)
Air (g)
Mas
16
2,0
1,0
1,0
80
Bandeng
20
1,3
1,5
1,2
76
Tawes
9,7
5,1
1,7
1,5
82
Gabus
20
1,5
0,2
1,3
77
Betok
17,5
5,0
0,5
2,0
75
Lele
17,7
4,8
0,3
1,2
76

Seperti ikan lain, keunggulan ikan gabus adalah kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan gabus setara ikan bandeng, tetapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan ikan lele maupun ikan mas yang sering kita konsumsi.
Kandungan protein ikan gabus juga lebih tinggi daripada bahan pangan yang selama ini dikenal sebagai sumber protein seperti telur, daging ayam, maupun daging sapi. Kadar protein per 100 gram telur 12,8 gram; daging ayam 18,2 gram; dan daging sapi 18,8 gram. Nilai cerna protein ikan juga sangat baik, yaitu mencapai lebih dari 90 persen.
Selain itu, protein kolagen ikan gabus juga lebih rendah dibandingkan dengan daging ternak, yaitu berkisar 3-5 persen dari total protein. Hal tersebut yang menyebabkan tekstur daging ikan gabus lebih empuk daripada daging ayam ataupun daging sapi.
Rendahnya kolagen menyebabkan daging ikan gabus menjadi lebih mudah dicerna bayi, kelompok lanjutt usia, dan juga orang yang baru sembuh dari sakit. Bayi memerlukan asupan protein tinggi, tetapi belum memiliki saluran pencernaan yang sempurna.
1. Meningkatkan kadar Albumin dan Daya Tahan Tubuh.
2. Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
3. Mempercepat penyembuhan Luka luar / dalam.
4. Membantu proses penyembuhan penyakit seperti:
Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome,Tonsilitis,Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV,Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.


5. Menghilangkan Oedem (pembengkakan).
6. Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu Hamil.
7. Membantu penyembuhan Autis.
8. Sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin consolidating

Albumin pembentuk sel
Keunggulan protein ikan gabus lainnya adalah kaya akan albumin, jenis protein terbanyak (60 persen) di dalam plasma darah manusia. Peran utama albumin di dalam tubuh sangat penting, yaitu membantu pembentukan jaringan sel baru.
Tanpa albumin; sel-sel di dalam tubuh akan sulit melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak berkembang. Albumin inilah yang juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka.
Di dalam ilmu kedokteran, albumin biasa dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi atau pembedahan. Itulah sebabnya pasien pascaoperasi sangat dianjurkan mengonsumsi ikan gabus, dengan harapan dapat membantu proses penyembuhan di dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. Dr. Nurpudji A. Taslim dari Universitas Hasanudin, Makassar, menunjukkan kadar albumin pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Sulawesi Selatan, meningkat tajam setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus. Hal tersebut mempercepat kesehatan pasien.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan pada bagian bedah RS Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Hasil uji coba tersebut menunjukkan pemberian 2 kg ikan gabus masak setiap hari kepada pasien pascaoperasi dapat meningkatkan albumin dari kadar yang rendah (1,8 g/dl) menjadi normal.
Penelitian yang dilakukan di Universitas Hasanudin juga menunjukkan pemberian ekstrak ikan gabus selama 10-14 hari dapat meningkatkan kadar albumin darah 0,6-0,8 g/dl. Para ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang diberi ekstrak ikan gabus secara teratur, dapat meningkatkan kadar albumin di dalam darah, sehingga berat badannya akan naik secara perlahan.
Selain membantu pembentukan jaringan baru, albumin yang berada di dalam darah juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan air di dalam sel, memberikan gizi di dalam sel, dan membantu mengeluarkan produk buangan. Albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan di dalam tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar